Sabtu, 26 Desember 2009

Jangan Bungkam Suara Rakyat



Kami kadang tidak habis pikir dengan ulah oknum penguasa yang cenderung menggunakan kekuasaannya dengan otoriter. Naik menjadi penguasa atas nama DEMOKRASI namun setelah menjadi penguasa malah menanggalkan Demokrasi itu sendiri. Ketika muncul kritik atas kebijakan mereka yang tidak populis, mereka malah membungkam suara orang-orang yang mengkritiknya, dengan berbagai cara, salah satunya melalui proses kriminalisasi yang sekarang ini cenderung menjadi trend. Hal ini merupakan sesuatu yang harus segera dicegah dan dapat membuat demokrasi di Negeri ini menjadi KRONIS. Karena bukan hanya di Publik yang luas, di Kampus hal ini juga kerap terjadi, ketika para aktivis mahasiswa mengkritik kebijakan-kebijakan kampus yang kurang populis ataupun mengenai Transparansi anggaran, mereka malah di panggil bahkan dengan ancaman yang sangat menakutkan yaitu Drop Out (DO) sehingga hak-hak mereka untuk mendapatkan Pendidikan sebagaimana dijamin oleh konstitusi akan dicabut secara sepihak oleh oknum-oknum birokrat kampus dan para oknum rektorat secara inkonstitusional. Hari ini begitu subjektifnya penilaian mengenai apa yang dilakukan kawan-kawan aktivis mahasiswa cenderung berdampak negatif bagi perkembangan pembangunan ke depan. Terutama kampus yang seharusnya melahirkan banyak Intelektual-Intelektual yang notabene bisa menjadi penerus bangsa dikhawatirkan hanya akan menjadi mimpi. sebaliknya dugaan selama ini kampus hanya melahirkan koruptor-koruptor baru bisa jadi bakal menjadi kenyataan. Karena Penilaian subjektif oleh oknum-oknum birokrat kampus tadi akan mengkebiri atau bisa saja membuat pemikiran kritis mahasiswa terkarantina, dan cenderung tumbuh rasa takut yang amat sangat besar untuk mengkritik kebijakan bahkan hal ini dilakukan dengan membentuk regulasi-regulasi yang amat sangat menindas dan mengkebiri hak-hak mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi, sehingga kaum tyran dikampus menjadi lebih leluasa untuk berbuat semauanya. Mahasiswa hanya didoktrin bagaimana menyelesaikan study dengan cepat. Demontrasi, aksi atau apapun bentuknya yang menyatakan kebebasan berpendapat menjadi hal yang tabu dikampus(ini doktrin yang sangat berbahaya). kalau hal ini terjadi, mau jadi apa negeri in???? jangankan untuk mengkritik Pemerintah untuk mengkritik kampus saja kita dilarang???? akhirnya kampus hanya akan melahirkan kader-kader yang hypokrit (munafik) dan tidak lagi mengedepankan idealismenya. Anggapan selama ini bahwa kampus hanya akan melahirkan calon pemimpin yang berwatak munafik dan menindas bisa saja bakal menjadi kenyataan. Kalau ini terjadi, maka titik kultimasi tertinggi dalam sebuah tindakan yang rasional adalah dengan menutup kampus tersebut atau bisa saja di reformasi secara total. Karena akan berdampak negatif bagi perkembangan pembangunan ke depan. wallahu alam bisshawab. (Chek Lin )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar